Sinjai, MarajaNews—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai mencatat sebanyak 89 kejadian bencana alam terjadi sepanjang periode 1 Januari hingga 30 November 2025. Data tersebut dirilis Kamis, 18 Desember 2025.
Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Octave, menyampaikan bahwa cuaca ekstrem masih menjadi jenis bencana yang paling dominan dengan 44 kejadian atau sekitar 49,44 persen dari total kejadian bencana di Sinjai.
“Cuaca ekstrem masih mendominasi, terutama dipicu hujan intensitas tinggi dan angin kencang yang berdampak ke banjir serta longsor di beberapa kecamatan,” kata Andi Octave, Kamis (18/12/2025).
Selain cuaca ekstrem, BPBD Sinjai juga mencatat tanah longsor sebanyak 17 kejadian, banjir 14 kejadian, banjir rob 10 kejadian, serta abrasi dan gelombang ekstrem masing-masing dua kejadian.
Berdasarkan sebaran wilayah, Kecamatan Sinjai Utara menjadi daerah dengan jumlah kejadian terbanyak yakni 26 kejadian, disusul Sinjai Timur (16 kejadian), Sinjai Selatan (13 kejadian), dan Sinjai Tengah (11 kejadian). Sementara kecamatan lainnya juga mengalami bencana dengan jumlah kejadian yang bervariasi.
Dari sisi dampak, bencana alam selama 2025 menyebabkan 671 rumah terdampak, dengan rincian 599 rumah rusak ringan, 29 rusak sedang, dan 43 rusak berat. Selain itu, tercatat 1.479 jiwa terdampak, 36 orang mengungsi, serta tiga orang mengalami luka-luka.
“Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum seperti jalan, jembatan, irigasi, hingga tempat ibadah. Total lahan terdampak mencapai 285,15 hektare,” tambahnya.
Andi Octave juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, khususnya cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi hingga akhir tahun.





